cerita tentang kotaku, bagaimana dengan kotamu?

On: September 20, 2011

masih tentang keresahan dan tangisan kecil ruang kota[ku] yang beberapa waktu lalu terdengar begitu menyayat hati. entah mengapa [tiba-tiba perasaan dekat dengan dia begitu menggebu di kalbu] semoga perasaan ini akan selalu begitu adanya, tanpa berkurang sedikitpun [kamu adalah kota terhebat yang akan selalu kupunyai]

kamu telah berubah [gumamku dalam hati] kala berjalan dari rumah ibu tercinta menuju kawasan pasar payakumbuh. lihat saja kiri kananmu sekarang, ruko-ruko sudah mulai tumbuh subur bak jamur [pada onggokan t*** kerbo] kala hujan puas membasahi bumi semalam suntuk. sampai-sampai hampir tidak kukenali lagi dirimu sekarang. [rumahku lebih kurang 2 km sebelah barat kawasan pusat kota payakumbuh, dalam lingkungan kelurahan yang sangat kuhafal setiap sudut ruangnya] wajarlah, main layangan adalah hobiku nomor satu ketika kecil, jadi setiap layanganku putus, habis semua jalan bahkan kebun yang kunyanyah untuk mendapatkan layanganku itu kembali [baik untuk kesehatan sepertinya, olah raga menaklukkan angin dan marathon singkat setiap sore] mungkin karena itulah kulitku menjadi agak item ya, main layangan tanpa menggunakan sunblock setiap sore hari [bandel sih]

perjalananku kembali berlanjut [entah harus kagum, heran atau malahan mungkin benci] isi hatiku kala itu. masih ruko lagi dan setelah itu juga deretan ruko yang kutemui [wah...kotaku kini tidak lebih seperti etalase ruko dipinggir kiri dan kanan jalannya dengan style yang menurut seleraku yang rendah sangat jel*k, maafkan aku wahai para 'arsitek' perancangnya, tetapi disainmu itu memang begitulah adanya]

o iya, ada yang hampir lupa. aku heran kenapa banyak sekali distro-distro pakaian didaerah ini ya? jadi sebagian besar ruko-ruko itu adalah distro pakaian dengan merek yang sangat beragam pula [aku tidak tahu pasti alasan mengapa distro pakaian tumbuh subur pada daerah bagian barat kawasan pasar payakumbuh ini] mungkin kajian ini sangat cocok untuk bahan penelitianku diwaktu yang akan datang sepertinya. tapi untuk saat ini cukup kunikmati saja, jangan banyak tanya [ntar dipanggil om kpk lo, karena banyak tanya]

jalanan di kotaku yang menuju pasar dari arah rumahku keren [karena udah menjadi 2 jalur] atau memang harus ya sekarang, untuk menjadikan jalan 2 jalur [jangan tanya lagi] serta sebuah boulevard pada bagian tengahnya [yang seharusnya merupakan wadah untuk vegetasi kota, tetapi harus mengalah dengan baliho-baliho dan papan iklan yang jumlahnya sangat tidak kotawi banget]

perjalananku kembali berlanjut, akhirnya sampailah aku pada kawasan stasiun [mengapa disebut kawasan stasiun? karena dulu, disini pernah berdiri dengan megah sebuah stasiun kereta api kota payakumbuh] tetapi kini dia telah beristirahat dengan tenang dan bangunannya? sudah mulai dihancurkan satu demi satu begitupun dengan nasib tanahnya [sepertinya sudah mulai berubah fungsi pula] menjadi hamparan ruko-ruko yang [maaf] dengan style yang masih j***k juga [emang gak ada ya buku atau referensi yang isinya mengenai ruko? pengumuman untuk para penggiat penulis buku, coba ditulis dunk buku tentang tipologi pe-ruko-an, agar fenomena ruko ini bisa agak sedikit dikendalikan].

[tapi untuk saat ini ya nikmati saja, karena kamu bisa apa atasnya]

waw, ternyata ada bangunan pusat perbelanjaan yang baru tepat didepan puing stasiun kotaku sekarang [jujur, aku gak tau dan baru lihat tepatnya] makanya beberapa hari lalu kelihatan sangat macet disini [masih ada buklet-buklet bunga tanda peresmian dan ucapan selamat atas ke-eksis-annya] sesaat aku takut, kalau-kalau ada juga buklet yang mengatasnamakan aku disana, mau ditarok dimana mukaku ntar [tetapi..ya sudahlah, minjem lagunya bondan parkoso feat fade 2 black] thanks bro.

akhirnya sampailah aku ditujuan, yaitu pusat perbelanjaan masyarakat kecil kota payakumbuh [pasar maksudnya] bukan bermaksud apa-apa, tapi ya itulah kenyataannya. dirimu masih tetap sama, sama dari tahun-tahun yang lalu, atau bahkan beberapa abad yang lalu, jangankan dibangun dan dikembangkan [catnya saja sepertinya gak pernah diganti, sekurang-kurangnya satu kali setiap lebaran] seperti nasib rumah-rumah kita kebanyakan, yang harus dipercantik untuk menyambut kedatangan lebaran [like i do hehe]

pasar payakumbuh ini adalah satu icon kebanggaanku atas kota yang sangat kucintai dan sayangi ini [jangan disangkal], lihat saja [mulai dari skripsi, thesis, insyaALLAH disertasiku] juga akan mengkaji dia sebagai pemeran utamanya, masih mau membantahku lagi?
alasan ketertarikanku sebenarnya sangat sederhana sekali [coba saja kita renungkan sejenak] dialah yang merupakan salah satu tonggak berdirinya kota payakumbuh ini disaat awal kemunculannya, kekuatan ekonomi kerakyatan yang begitu bersahaja, tetapi mampu mendorong untuk berkembangnya fungsi-fungsi penting kota ditiap patahan perkembangannya. sebuah wadah perekonomian sederhana yang mampu menjadi icon daerah pada saat itu dan landmark luhak 50 kota kala itu [gile, pakan -sebutan untuk pasar untuk daerah pedalaman sumatera barat- yang notabene merupakan konsensus masyarakat kala itu mampu menjelma menjadi sebuah landmark luhak, padahal sekarang ini banyak kita jumpai landmark-landmark kota bikinan manusia yang mengatasnamakan dirinya pinter tetapi seperti hilang taring bahkan tidak berdampak apa-apa terhadap konteksnya] ironi.

[stop violence against pakan nagariku]
hanyalah sebuah ajakan kecil ditengah riuh rendahnya geliat perkembangan kota sekarang ini dan janganlah berniat untuk pernah menyisihkannya, hingga saat ini dia masih tetap nadi ekonomi perekonomian bagi masyarakat kita [kalau tidak percaya, monggo mampir setiap hari minggu pagi hingga sore kesana] kita akan melihat gairah perekonomian kota berpesta disana. betapa besar perputaran uang disana kala itu dan potret wajah saudaraku yang sangat hangat dalam menyongsong dinamika hidup [adalah sebuah semangat disana] 

pakan AKAD, dirimu adalah primadona perekonomian kami khususnya pedalaman sumatera barat dari dulu hingga sekarang, semoga akan tetap begitu adanya [it's gonna be nya norah jones cucok banget deh dengan tema ini, semakin ku mengidolakanmu]

0 komentar on "cerita tentang kotaku, bagaimana dengan kotamu?"